Quick Visit to Lampung
March 29, 2016
I went to Lampung last weekend and this is the only picture I have in my camera. Not even one picture in my iPhone.
Blame it on Snapchat :D
Jadi ceritanya bapak mertuanya kakaknya Oki ulang tahun yang ke 75 pas weekend kemaren, jadi semua keluarganya pada ngumpul deh untuk ngerayain. Karena belum pernah ke pulau Sumatera, belum pernah naik ferry dan karena pas lagi long weekend, ikutlah gue sekeluarga. Niatnya sih mau di sana 2 malam tapi ternyata ade gue sakit, trombosit turun terus dan lagi nggak ada nyokap di rumah, jadi diputuskan untuk balik aja setelah 1 malam. Berikut catatan perjalanannya:
On riding the ferry.
Seru juga sih untuk pengalaman :D. Berangkatnya dari Merak. Jadi begitu sampai di pelabuhan, pas beli tiket untuk mobilnya udah dikasih tau harus ke dermaga mana, sesuai dengan kapal yang mau berangkat. Kapalnya ada yang masih bagus ada yang udah lumayan tua tapi karena nggak tau jadwalnya ya masuk aja ke yang mau berangkat. Pas mobil kita masuk ternyata itu udah spot parkir terakhir. Jadi mobil kakaknya Oki yang pas di belakang harus masuk ke kapal berikutnya. Jadi kalau pergi rame-rame, make sure masih banyak spot parkir sebelum naik kapal, daripada terpisah, kan? Di kapal kita bisa jalan-jalan ke decknya. Tapi jangan kaya Jehan yang nanya ‘Is there a casino, here?’ ya :D. Sebelum berangkat, ada entertainment dari anak-anak kecil yang akan lompat ke laut kalo kita lempar uang kertas. Perjalanannya kurang lebih 2 jam lah. Ada jajanan kaya pop mie juga di situ. Di setiap ferry ada kelas-kelasnya. Setiap kelas beda-beda, kayanya yang gue naikin pas balik dicharge 12000 per orang, tapi pas berangkat enggak. Mungkin karena pas yang balik tempat duduknya kaya sofa dan lebih dingin ACnya ya? Ngak ngerti juga sih. Ada yang lesehan juga, udah disediain tiker. Nanti dicharge pertikernya. Pas berangkat ferrynya lumayan bagus. Tapi pas baliknya…banyak kecoanya! Asli. I think I’ve seen about 30 small cockroaches there. Ewww! If you followed my Snapchat, you had the privilege to see that terrifying scene *penting banget*.
On the culinary
Nggak banyak coba-coba makanan sih karena cuma sebentar aja di sana. Jadi masih nggak tau juga sebenernya makanan Lampung itu seperti apa. Kalo lihat dij alanan kok ya banyak makanan dari khas daerah lain kaya dari Yogya, Cirebon, Bandung dan lain-lain. Di sana cuma sempet nyobain Nasi Uduk Toha yang cabangnya lumayan banyak dan satu-satunya yang masih buka jam 9 malam. Mau beli Pempek 123 tapi jam 4 sore udah abis. Sempet makan di restoran padang Begadang yang cabangnya juga ada di mana-mana. Tapi kayanya masih enakan Sederhana, deh. Yang paling enak itu makan Bakso Soni Haji Sony! Asli, it’s a must eat if you go to Lampung. It’s the best bakso I’ve ever tasted. Dari baksonya, rasanya, teksturnya, kuahnya…semuanya enak banget banget banget. I would go to Lampung again just to eat this meat ball. Bakso Soni Haji Sony ini juga ada banyak cabangnya. Sehabis makan bakso jangan lupa makan es kacang merah atau es campurnya ya. Kalo mau beli oleh-oleh bisa beli di Toko Yen Yen di daerah Teluk Betung.
On the sightseeing
Yahh nggak liat apa apa..-__-. Harusnya ada pantai-pantai bagus sekitar 30 menit - 1 jam dari kota kaya Pantai Mutun, Pantai Sari Ringgung. Kalo mau yang bagus tapi lebih jauh lagi ada Pantai Kiluan, bisa liat lumba-lumba. Jadi kemaren yang dilihat hanya pantai dari atas hotel sama bukit-bukit sepanjang jalan dari dan menuju pelabuhan Bakauheni.
On the sightseeing
Yahh nggak liat apa apa..-__-. Harusnya ada pantai-pantai bagus sekitar 30 menit - 1 jam dari kota kaya Pantai Mutun, Pantai Sari Ringgung. Kalo mau yang bagus tapi lebih jauh lagi ada Pantai Kiluan, bisa liat lumba-lumba. Jadi kemaren yang dilihat hanya pantai dari atas hotel sama bukit-bukit sepanjang jalan dari dan menuju pelabuhan Bakauheni.
On the hotel.
Kami menginap di Novotel. Bagus lah hotelnya termasuk baru. Ada infinity pool yang menghadap ke laut juga, walaupun ada genteng-genteng di antaranya. Breakfastnya juga enak kok, pertama kalinya makan bubur ayam pake teri balado, enak banget. Sama ada tahu goreng dengan cabe garam dan kecap yang sederhana tapi bikin bolak-balik nambah.
Sekian reportasenya :)
0 comments