DELLpreneurship; Running a business is a marathon, not a sprint!
Books Movies & Gadget July 24, 2015
Beberapa waktu yang lalu saya diundang oleh Rosa Djalal untuk sharing di acara inaugurasi yayasan Women For The World nya, yang bertemakan Invest in Women, Transform the World.
With such a strong mission and a cause I truly believe in, of course lah I wouldn't say no to share my story to 200 aspiring women entrepreneurs. Seneng banget sih bisa sharing sama mereka dan juga denger ceritanya mereka, all the triumphs and the struggles. Pulangnya juga bawa beragam oleh-oleh karena banyak dari mereka yang bisnisnya makanan dan kerajinan tangan.
Di awal-awal slide, saya menceritakan tentang Female Daily sekarang, dari mulai misinya, produknya, manfaatnya, komunitasnya, timnya, cara memonetizenya dan lain-lain. Semuanya sebenernya bukan rahasia lagi sih untuk pembaca atau membernya Female Daily.
Nah di slide-slide berikutnya, saya lebih menceritakan hal-hal yang nggak kasat mata, yang di belakang layar, yang bisa membuat Female Daily bisa bertahan selama 10 tahun ini, walaupun secara business mungkin baru bisa dihitung dari 2009 ya. Ternyata, formula Female Daily itu, setelah dipelajari, terdiri dari 5 P.
Passion
Basi sih kedengerannya, tapi bener deh, without passion to write, passion about beauty, passion about women, passion about digital world I wouldn't last this long.
Plan
Passion will only go so far if it's not backed by a solid plan. Dan jangan sedih kalo nggak punya plan dari awal sih, all you have to do is START. Start with what you have and better tools will come along way. In my case, I started with a laptop on my lap. The laptop you own now or about to buy can open you to a window of opportunities asal kita nggak cuma konsumsi apa yang ada didigital aja, tapi juga berkarya di situ.
Setelah mulai, coba dievaluasi lagi, apa sih yang bisa diimprove? Gimana supaya pembacanya naik terus? Gimana supaya isinya lebih berbobot? Kira-kira kerjasama dengan siapa ya yang bisa menaikan kredibilitas? Intinya NEVER STOP Improving and have goals, kira-kira 6 bulan lagi pengen achieve apa. Female Daily juga jalannya gitu kok, mulai dari sebuah blog sederhana, template dan hosting gratisan sampai akhirnya beli domain sendiri, beli kamera supaya foto-fotonya lebih bagus, launching forumnya dan lain-lain. So just st
Purpose
Trus, business has to solve problems. Tapi menurut saya jalan menuju ke situnya bisa berbeda-beda. Ada yang memang udah ketauan problemnya apa dan langsung bikin bisnis untuk memberikan solusinya. It's not the case with Female Daily. I just started with what I like and little did I know ternyata I was filling a gap karena ternyata di Indonesia belum ada, pada saat itu, sebuah blog yang membahas tentang fashion dan beauty, belum ada sebuah online komunitas yang bisa membuat perempuan Indonesia belajar dan kenalan satu sama lain. Dan ternyata, yang mungkin terlihat sepele seperti lipstick dan moisturizer membawa impact yang cukup besar terhadap kehidupan para pembaca dan membernya. Ada yang jadi lebih bisa merawat dirinya, ada yang menjadi lebih percaya diri, ada yang belajar tentang ASI dan sukses menyusui anaknya sampai 2 tahun, ada yang belajar tentang investasi dan lain-lain. Alhamdulillah, ternyata cukup banyak membawa manfaat dan kalau webnya lagi down banyak banget yang protes dan nyariin.
Jadi bisa dicoba tuh, CLOSE DOWN your business for a few days and see if anyone notice it. Kalo ternyata nggak ada yang protes berarti keberadaannya kurang significant so you have to find a way on how make more impact to your customers or suppliers. This brings me to a point that being an entrepreneur is not about what we can get but what we can give or contribute to other people. It's not what in it for us. It's something bigger than ourselves.
Profit
Well, no business will survive without making money. Well kecuali startup yang belom apa-apa udah diinvest and banking on growth. Saya sendiri cukup conventional, dalam arti, boleh lah fundraising untuk pertumbuhan yang lebih cepat, tapi tetap, kita harus tau gimana cari uangnya kan. Kalo dari awal cuma kepikiran 1 channel untuk jualan nggak papa, begitu kita jalanin, pasti akan ada cara-cara lain untuk jualan asal jangan menghalalkan segala cara. Mommies Daily nggak pernah terima iklan susu formula walaupun tawarannya banyak banget. Tapi kita percaya walaupun satu pintu ditutup, pintu-pintu lain akan banyak terbuka.
Perseverance
Yang terakhir, apalagi kalo bukan ketekunan. Nothing is instant about building a business...it's all about process. Kalo orang yang baru lihat Female Daily mungkin akan mikir 'enak yaa kantornya besar, timnya udah lebih dari 30, baru diinvest' dan lain-lain. Mereka nggak tau kalo dulu kantor Female Daily cuma muat 3 meja yang mejanya juga beli bekas di Manggarai, belum lagi bocor dan kebanjiran, nggak bisa menyediakan laptop dan asuransi untuk timnya. Foundersnya nggak gajian? Trust me, it happened! So if you are facing a challenge right now, don't worry, just focus on what you are going TO not what you are going THROUGH :)
With such a strong mission and a cause I truly believe in, of course lah I wouldn't say no to share my story to 200 aspiring women entrepreneurs. Seneng banget sih bisa sharing sama mereka dan juga denger ceritanya mereka, all the triumphs and the struggles. Pulangnya juga bawa beragam oleh-oleh karena banyak dari mereka yang bisnisnya makanan dan kerajinan tangan.
Di awal-awal slide, saya menceritakan tentang Female Daily sekarang, dari mulai misinya, produknya, manfaatnya, komunitasnya, timnya, cara memonetizenya dan lain-lain. Semuanya sebenernya bukan rahasia lagi sih untuk pembaca atau membernya Female Daily.
Nah di slide-slide berikutnya, saya lebih menceritakan hal-hal yang nggak kasat mata, yang di belakang layar, yang bisa membuat Female Daily bisa bertahan selama 10 tahun ini, walaupun secara business mungkin baru bisa dihitung dari 2009 ya. Ternyata, formula Female Daily itu, setelah dipelajari, terdiri dari 5 P.
Passion
Basi sih kedengerannya, tapi bener deh, without passion to write, passion about beauty, passion about women, passion about digital world I wouldn't last this long.
Plan
Passion will only go so far if it's not backed by a solid plan. Dan jangan sedih kalo nggak punya plan dari awal sih, all you have to do is START. Start with what you have and better tools will come along way. In my case, I started with a laptop on my lap. The laptop you own now or about to buy can open you to a window of opportunities asal kita nggak cuma konsumsi apa yang ada didigital aja, tapi juga berkarya di situ.
Setelah mulai, coba dievaluasi lagi, apa sih yang bisa diimprove? Gimana supaya pembacanya naik terus? Gimana supaya isinya lebih berbobot? Kira-kira kerjasama dengan siapa ya yang bisa menaikan kredibilitas? Intinya NEVER STOP Improving and have goals, kira-kira 6 bulan lagi pengen achieve apa. Female Daily juga jalannya gitu kok, mulai dari sebuah blog sederhana, template dan hosting gratisan sampai akhirnya beli domain sendiri, beli kamera supaya foto-fotonya lebih bagus, launching forumnya dan lain-lain. So just st
Purpose
Trus, business has to solve problems. Tapi menurut saya jalan menuju ke situnya bisa berbeda-beda. Ada yang memang udah ketauan problemnya apa dan langsung bikin bisnis untuk memberikan solusinya. It's not the case with Female Daily. I just started with what I like and little did I know ternyata I was filling a gap karena ternyata di Indonesia belum ada, pada saat itu, sebuah blog yang membahas tentang fashion dan beauty, belum ada sebuah online komunitas yang bisa membuat perempuan Indonesia belajar dan kenalan satu sama lain. Dan ternyata, yang mungkin terlihat sepele seperti lipstick dan moisturizer membawa impact yang cukup besar terhadap kehidupan para pembaca dan membernya. Ada yang jadi lebih bisa merawat dirinya, ada yang menjadi lebih percaya diri, ada yang belajar tentang ASI dan sukses menyusui anaknya sampai 2 tahun, ada yang belajar tentang investasi dan lain-lain. Alhamdulillah, ternyata cukup banyak membawa manfaat dan kalau webnya lagi down banyak banget yang protes dan nyariin.
Jadi bisa dicoba tuh, CLOSE DOWN your business for a few days and see if anyone notice it. Kalo ternyata nggak ada yang protes berarti keberadaannya kurang significant so you have to find a way on how make more impact to your customers or suppliers. This brings me to a point that being an entrepreneur is not about what we can get but what we can give or contribute to other people. It's not what in it for us. It's something bigger than ourselves.
Profit
Well, no business will survive without making money. Well kecuali startup yang belom apa-apa udah diinvest and banking on growth. Saya sendiri cukup conventional, dalam arti, boleh lah fundraising untuk pertumbuhan yang lebih cepat, tapi tetap, kita harus tau gimana cari uangnya kan. Kalo dari awal cuma kepikiran 1 channel untuk jualan nggak papa, begitu kita jalanin, pasti akan ada cara-cara lain untuk jualan asal jangan menghalalkan segala cara. Mommies Daily nggak pernah terima iklan susu formula walaupun tawarannya banyak banget. Tapi kita percaya walaupun satu pintu ditutup, pintu-pintu lain akan banyak terbuka.
Perseverance
Yang terakhir, apalagi kalo bukan ketekunan. Nothing is instant about building a business...it's all about process. Kalo orang yang baru lihat Female Daily mungkin akan mikir 'enak yaa kantornya besar, timnya udah lebih dari 30, baru diinvest' dan lain-lain. Mereka nggak tau kalo dulu kantor Female Daily cuma muat 3 meja yang mejanya juga beli bekas di Manggarai, belum lagi bocor dan kebanjiran, nggak bisa menyediakan laptop dan asuransi untuk timnya. Foundersnya nggak gajian? Trust me, it happened! So if you are facing a challenge right now, don't worry, just focus on what you are going TO not what you are going THROUGH :)
I don't have a proper picture of me on the stage but I found this from an audience Instagram. Nice to know someone is somehow inspired with what I've done :)